Penelitian dengan pendekatan kuantitatif memandang tingkah laku manusia dapat diprediksi, objektif, dan terukur. Misalkan dalam memandang kegiatan memancing ikan yang dilakukan seseorang, kegiatan tersebut merupakan suatu hobi atau aktivitas yang menghasilkan income bagi pelaku kegiatan, tanpa harus mengamati realitas apa yang ada dibalik yang nampak seperti sebab atau latar belakang seseorang melakukan kegiatan tersebut. Penelitian ini tidak bertujuan untuk mengungkap makna dibalik apa yang tampak. Penggunaan instrumen yang valid dan reliabel, serta analisis yang sesuai dan tepat menjadikan hasil penelitian kuantitatif tidak menyimpang dari kondisi yang sesungguhnya.
Adapun yang menjadi ciri-ciri utama pendekatan kuantitatif adalah:
Data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif (angka-angka), sehingga sebelum turun ke lapangan jenis data dan responden telah jelas, atau diketahui. Data yang dikumpulkan lebih menekankan pada angka-angka bukan kata-kata atau gambar.
Adapun yang menjadi ciri-ciri utama pendekatan kuantitatif adalah:
- Menggunakan rancangan yang terstruktur, formal, dan spesifik yang disertai rancangan operasional yang mendetail.
- Data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif atau dapat dikuantitatifkan dengan menghitung atau mengukur.
- Seringkali bersifat momentum, atau menggunakan selang waktu tertentu, atau waktu yang digunakan pendek. Kecuali untuk maksud tertentu.
- Membutuhkan hipotesis atau pertanyaan yang perlu dijawab, untuk membimbing arah dan pencapaian penelitian.
- Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik, baik statistik deskriptif atau statistik inferensial.
- Lebih menekankan pada produk daripada proses.
- Sampel yang digunakan cenderung luas, random/acak, akurat, dan representatif.
- Analisis data dilakukan secara deduktif (dari umum ke khusus).
- Instrumen pengumpulan datanya hendaknya valid dan reliabel.
Data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif (angka-angka), sehingga sebelum turun ke lapangan jenis data dan responden telah jelas, atau diketahui. Data yang dikumpulkan lebih menekankan pada angka-angka bukan kata-kata atau gambar.
Penelitian kuantitatif bersifat momentum, atau menggunakan selang waktu tertentu, dan waktu yang digunakan relatif pendek, kecuali untuk maksud tertentu. Pada pelaksanaanya, penelitian dilakukan dalam waktu yang telah diperkirakan, dan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. Misalnya melakukan eksperimen atau percobaan, maka waktu diatur setepat mungkin dan tidak diperlukan peneliti untuk selamanya melakukan observasi pada objek yang diteliti.
Penelitian kuantitatif membutuhkan hipotesis atau pertanyaan yang perlu dijawab, untuk membimbing arah dan pencapaian penelitian. Penelitian ini lebih bersifat untuk membuktikan suatu hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara, dan perlu dibuktikan kebenarannya sehingga diperlukan seperangkat data untuk menunjang pembuktian tersebut melalui penyelidikan ilmiah. Pengumpulan data dapat dilakukan melalui wawancara terstruktur, angket, skala, dan lain sebagainya.
Analisis data dalam penelitian kuantitatif, dilakukan dengan statistik deskriptif atau statistik inferensial. Analisis data bertujuan untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis yang telah dibuat, dan dalam pelaksanaannya dapat dilakukan perhitungan secara manual atau dengan menggunakan komputer. Misalnya, pada penelitian hubungan, peneliti ingin mengetahui ada tidaknya suatu hubungan antara dua buah variabel, dengan menggunakan analisa korelasi produk momen untuk skala data interval dan rasio.
Penelitian kuantitatif lebih berorientasi pada produk (hasil) dari pada proses. Tujuan penelitian kuantitatif lebih bersifat membuktikan kebenaran suatu hipotesis, sehingga pengkajian proses tidak begitu dipentingkan lagi karena lebih menekan pada hasil atau terbukti tidaknya hipotesis yang diajukan. Misalkan dalam penelitian hubungan, yang ingin diketahui adalah hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, bagaimana hubungan penggunaan sebuah metode baru terhadap kinerja, dalam hal ini yang dikaji bukan bagaimana proses pelaksanaan metode dan proses perubahan kinerja akan tetapi ada tidaknya hubungan penggunaan metode baru terhadap kinerja. Dengan tidak menekankan pada proses, terlihat pendekatan kuantitatif tidak terikat pada natural setting (latar alamiah), karena tindakan atau prilaku diukur secara kuantitas melalui hasil.
Penelitian kuantitatif menggunakan sampel yang luas, random/acak, akurat, dan representatif. Penelitian ini menekankan pada generalisasi atau perumuman karakteristik sampel yang diberlakukan ke seluruh anggota populasi. Sifat atau karakteristik populasi disimpulkan berdasarkan karakteristik sampel, sehingga sampel besar/luas, random/acak, akurat, dan representatif sangat diperlukan.
Analisis data dilakukan secara deduktif. Mengingat bahwa hipotesis telah dibangun berdasarkan konstruksi teori yang telah ada, konstruksi teori tersebut menggambarkan keadaan umum suatu konsep atau konstruk, sehingga analisanya dilakukan secara deduktif bukan sebaliknya.
Instrumen penelitian hendaknya valid dan reliabel, karenanya dalam penelitian kuantitatif, instrumen yang akan digunakan perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas, serta pertimbangan ahli dalam bidang yang diteliti. Kekuatan atau nilai bobot penelitian kuantitatif terletak pada kualitas instrumennya, apabila intrumen penelitian rendah validitas dan reliabilitasnya, maka dapat dibayangkan bagaimana hasilnya.
SUMBER PUSTAKA
- Yusuf, A. Muri. 2014. Metode Penelitian:Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan edisi pertama. Jakarta: Kencana.
- Nasir, M. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
- Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
No comments:
Post a Comment