Untuk memahami apa yang dimaksud
dengan populasi dan sampel, serta apa perbedaannya, pada uraian ini akan diberikan terlebih
dahulu beberapa pengertian populasi dan sampel menurut beberapa orang ahli bidang
penelitian dan statistika berikut:
- Menurut Suharsimi Arikunto: Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010 : 173 - 174). Seluruh subjek baik berupa individu, sifat-sifat/karakteristik, keadaan atau suatu kondisi tertentu, atau benda-benda merupakan populasi yang diamati. Sedangkan sebagian yang kita ambil atau pilih dari populasi dengan aturan/kaidah tertentu merupakan sampel.
- Menurut Sudjana: Populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin, hasil perhitungan ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Adapun sebagian yang diambil dari populasi disebut sampel (Sudjana, 2005 : 6). Totalitas/keseluruhan semua nilai, baik yang konkret atau abtrak yang mencakup semua (lengkap) yang dipelajari untuk mendapatkan kesimpulan adalah populasi, dan pengambilan sebagian dari populasi tersebut disebut sebagai sampel.
- Menurut Sugiyono: Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi di sini maksudnya bukan hanya orang atau makhluk hidup, akan tetapi juga benda-benda alam yang lainnya. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, akan tetapi meliputi semua karakteristik, sifat-sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek tersebut. Sedangkan Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya (Sugiyono, 2012 : 80 - 81).
Bedasarkan penjelasan di atas, secara sederhana dapat dimengerti bahwa populasi adalah keseluruhan
subjek/objek pengamatan yang akan dipelajari karakteristiknya,
sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk diamati karakteristiknya.
Misalkan objek yang diamati adalah guru
SMAN X, maka yang menjadi populasi adalah seluruh guru yang ada di sekolah tersebut,
sedangkan sampelnya adalah guru-guru yang dipilih dengan pertimbangan tertentu untuk diamati. Contoh
lainnya yang sering kita ketahui dibidang kesehatan, misalnya pengambilan sebagian darah ketika memeriksa kondisi kesehatan seseorang, darah yang diambil
tersebut adalah sampel, sedangkan keseluruhan darah individu tersebut adalah
populasi. Produk hasil industri yang dihasilkan selama satu bulan, keseluruhan produk yang
dihasilkan selama sebulan tersebut merupkaan populasi, sedangkan beberapa produk yang
diambil untuk mengecek kualitasnya adalah sampel.
Dalam suatu penelitian ataupun
pengamatan, sering kita dihadapkan pada pilihan apakah mengamati keseluruhan
populasi atau melakukan pengambilan sampel. Pengambilan sampel sering dilakukan
apabila populasi dalam pengamatan kita relatif besar, dengan tujuan untuk menghemat
waktu, biaya, dan tenaga dipertimbangkan melakukan pengambilan sampel.
Apabila pilihan yang kita lakukan mengambil sampel, maka sampel yang dipilih hendaknya
representatif atau mencerminkan keadaan sesungguhnya dari populasi. Sedangkan
apabila populasi relatif kecil, maka sebaiknya diamati keseluruhan atau
penelitan kita adalah penelitian populasi/sensus. Pengamatan terhadap populasi akan menghasilkan kesimpulan yang sesungguhnya terhadap objek yang diteliti, dan pengambilan sampel akan dimungkinkan terjadi bias terhadap kesimpulan yang dibuat pada objek yang diteliti.
Untuk dapat memahami apa itu sampel representatif, gambaran sederhananya sebagai berikut. Misalkan di sebuah kelas yang anggotanya 100 siswa, diamati tentang kemampuan berbahasa inggrisnya dengan tes dan hasil skor tes dihitung nilai rata-ratanya. Ternyata diperoleh nilai rata-ratanya 84,92, kemudian diambil secara acak 15 orang dari total 100 siswa, dan diperoleh nilai rata-rata 83,79, pengambilan sampel sebanyak 15 siswa ini dikatakan representatif karena nilai rata-rata perolehan sampel tidak terlalu jauh dari nilai rata-rata sesungguhnya dipopulasi. Data yang diperoleh dari sampel mencerminkan/mendekati keadaan sesungguhnya di populasi.
Untuk dapat memahami apa itu sampel representatif, gambaran sederhananya sebagai berikut. Misalkan di sebuah kelas yang anggotanya 100 siswa, diamati tentang kemampuan berbahasa inggrisnya dengan tes dan hasil skor tes dihitung nilai rata-ratanya. Ternyata diperoleh nilai rata-ratanya 84,92, kemudian diambil secara acak 15 orang dari total 100 siswa, dan diperoleh nilai rata-rata 83,79, pengambilan sampel sebanyak 15 siswa ini dikatakan representatif karena nilai rata-rata perolehan sampel tidak terlalu jauh dari nilai rata-rata sesungguhnya dipopulasi. Data yang diperoleh dari sampel mencerminkan/mendekati keadaan sesungguhnya di populasi.
Dalam kondisi populasi yang relatif
besar sebaiknya dilakukan pengambilan sampel, namun seringkali juga kita
dihadapkan pilihan untuk mengamati keseluruhan anggota populasi dengan resiko
biaya besar, waktu yang lama, dan membutuhkan banyak tenaga. Sebagai contoh, untuk mengetahui; berapa jumlah penduduk indonesia?,
bagaimana tingkat kesejahteraannya?, tingkat pendidikannya?, dan lain sebagainya. Kita tidak akan memperoleh jawaban apabila mengambil sampel, inilah yang
melatarbelakangi dilakukannya sensus penduduk. Dan sebaliknya pada
keadaan-keadaan tertentu kita diharuskan melakukan pengambilan sampel,
contohnya ketika mengecek kondisi kesehatan seseorang, tentu sampel darah yang
diambil bukan keseluruhan. Uji kualitas produk yang dihasilkan dalam periode
tertentu, maka dilakukan pengambilan sampel bukan menguji keseluruhan produk karena produk harus dipasarkan.
Uji bahan peledak seperti peluru kendali atau roket tertentu dengan daya ledak tinggi, akan memaksa
pengambilan sampel apabila ingin diamati kualitas daya ledak persenjataan
tersebut dan tempat yang aman untuk melakukan uji coba.
Pada praktiknya dalam suatu
penelitian atau pengamatan kita dapat memilih melakukan pengambilan sampel atau
mengamati populasi secara keseluruhan tergantung pada tujuan
penelitian/pengamatan. Apabila pengambilan sampel tidak memungkinkan dan populasi tidak terlalu besar maka sebaiknya harus dilakukan pengamatan populasi karena karakteristik objek akan teramati seluruhnya, dan dengan mempertimbangkan waktu, biaya, keadaan objek, dan tenaga pada suatu penelitian pada populasi yang besar, dengan pengamatan pada sampel adalah yang sangat tepat, namun hendaknya sampel yang dipilih benar-benar sampel yang representatif untuk menghindari bias hasil penelitian.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik; Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika; edisi keenam. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.2012. Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik; Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika; edisi keenam. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.2012. Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
No comments:
Post a Comment