Analisis data merupakan bagian terpenting dalam sebuah penelitian, karena kesimpulan penelitian dibuat berdasarkan data. Penelitian kuantitatif memerlukan statistik untuk analisanya. Dalam melakukan analisis data
menggunakan statistik, kita dapat melakukan analisis dengan menggunakan
statistik parametrik atau non-parametrik. Apabila digunakan statistik
parametrik sebagai alat analisis maka sampel data harus berdistribusi normal, oleh karena itu sebelum analisis data dilakukan, perlu dilakukan uji normalitas data
terlebih dahulu. Sedangkan statistik non-parametrik digunakan pada
kondisi-kondisi tertentu, seperti: sampel data tidak berdistribusi normal,
jumlah sampel yang relatif kecil (<30), dan analisis statistik yang dilakukan tidak dimaksudkan untuk menguji parameter populasi. Selengkapnya perhatikan
penjelasan pada gambar berikut.
Berdasarkan penjelasan gambar di atas, data harus diamati dahulu distribusinya. Apabila data berdistribusi normal maka analisis datanya menggunakan statistik parametrik, sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka analisis datanya menggunakan statistik non parametrik.
Beberapa pengujian yang sering dipakai dalam statistik parametrik antara lain: uji perbedaan, uji asosiasi, analisis multivariat. Uji perbedaan digunakan untuk mengetahui apakah sebuah sampel memiliki perbedaan yang signifikan dengan sampel lainnya. Bentuk ujinya antara lain: uji t untuk sampel independen (independent sample t test), uji t untuk sampel berpasangan (paired sample t test). Uji asosiasi dilakukan untuk mengetahui apakah dua variabel memiliki hubungan (keterkaitan), atau pengaruh. Bentuk ujinya antara lain: korelasi, chi-kuadrat, regresi. Sedangkan analisis multivariat digunakan untuk menganalisa banyak variabel (minimal tiga) dengan tujuan mengetahui struktur data yang ada pada variabel-variabel tersebut. Bentuk ujinya seperti, analisis diskriminan, analisis faktor, dan lain sebagainya.
Beberapa pengujian yang sering dipakai dalam statistik parametrik antara lain: uji perbedaan, uji asosiasi, analisis multivariat. Uji perbedaan digunakan untuk mengetahui apakah sebuah sampel memiliki perbedaan yang signifikan dengan sampel lainnya. Bentuk ujinya antara lain: uji t untuk sampel independen (independent sample t test), uji t untuk sampel berpasangan (paired sample t test). Uji asosiasi dilakukan untuk mengetahui apakah dua variabel memiliki hubungan (keterkaitan), atau pengaruh. Bentuk ujinya antara lain: korelasi, chi-kuadrat, regresi. Sedangkan analisis multivariat digunakan untuk menganalisa banyak variabel (minimal tiga) dengan tujuan mengetahui struktur data yang ada pada variabel-variabel tersebut. Bentuk ujinya seperti, analisis diskriminan, analisis faktor, dan lain sebagainya.
Uji non-parametrik tidak memerlukan
asumsi-asumsi tentang sebaran data populasi, sehingga sering disebut uji
statistik yang bebas sebaran (free distribution). Uji ini tidak mensyaratkan
parameter populasi berdistribusi normal. Statistik non-parametrik seringkali
digunakan untuk data berjenis nominal dan ordinal, karena data jenis ini
cenderung tidak menyebar normal (berdistribusi normal). Apabila ditinjau
kuantitas data, statistik non-parametrik pada umumnya digunakan untuk data
berjumlah relatif kecil (<30). Beberapa bentuk uji yang termasuk dalam
kategori statistik non-parametrik antara lain: uji tanda (sign test), uji mann
whitney, uji friedman, uji kruskal wallis, uji wilcoxon, uji median, dan lain
sebagainya
DAFTAR PUSTAKA
Sudijono,
Anas. 2014. Pengantar Statistik
Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sudjana.
2005. Metoda Statistika; edisi
keenam. Bandung: Tarsito.
Sugiyono.2012.
Metode Penelitian kuantitatif,
kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni,
V. Wiratna. 2014. SPSS untuk Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
No comments:
Post a Comment