Sering dalam suatu penelitian kita akan bertanya
tentang berapa jumlah sampel yang kita perlukan agar sampel yang diambil cukup
representatif. Sampel dikatakan representatif apabila sampel tersebut dapat
memberikan gambaran yang sesungguhnya tentang keadaan populasi. Sampel yang
terlalu kecil akan menyebabkan tidak tergambarkannya keadaan sesungguhnya
populasi dengan tepat, dan sebaliknya, sampel yang terlalu besar merupakan
pemborosan terhadap waktu, biaya, dan tenaga. Secara umum semakin besar sampel
yang kita ambil maka sampel tersebut semakin representatif, sebaliknya sampel
semakin kurang representatif apabila banyak anggota sampelnya semakin kecil.
Rumus slovin merupakan salah satu
cara untuk menentukan berapa jumlah sampel yang diperlukan dalam suatu
penelitian yang bertujuan menguji parameter populasi. Apabila kita menggunakan rumus slovin, besar sampel yang diambil
akan bergantung pada seberapa besar populasi yang kita amati, dan berapa batas
toleransi kesalahan/eror yang kita inginkan. Secara umum bentuk rumusnya
sebagai berikut.
Keterangan:
N = besar populasi/jumlah populasi
n = jumlah sampel
e = batas toleransi kesalahan (error tolerance)
Untuk lebih memahami bagaimana penerapan
rumus tersebut, pelajari contoh-contoh yang disertai langkah-langkah penyelesaian
berikut.
Sebuah perusahaan memiliki sebanyak 10.000
karyawan (populasi), dan akan dilakukan survei dengan melakukan pengambilan sampel. Berapa sampel yang
dibutuhkan apabila masing-masing batas toleransi kesalahan 1%, 5%, dan 10 %?
Penyelesaian
Diketahui N = 10.000 dan e masing-masing 0,01;0,05; dan 0,1.
Perhitungan sampelnya:
Jadi sampel masing-masing adalah
5000, 385, dan 100.
CONTOH 2
Anda akan melakukan penelitian pada populasi sebanyak 15000 orang. Tentukan jumlah sampel yang harus diambil jika diinginkan akurasi 90%, 95%, dan 98%!
Anda akan melakukan penelitian pada populasi sebanyak 15000 orang. Tentukan jumlah sampel yang harus diambil jika diinginkan akurasi 90%, 95%, dan 98%!
Penyelesaian
Diketahui N = 10.000.
Untuk akurasi 90 % atau 0,9, maka e = 0,1
Untuk akurasi 95 % atau 0,95, maka e = 0,05
Untuk akurasi 90 % atau 0,8, maka e = 0,02
Perhitungan sampelnya:
Jadi sampel masing-masing adalah 100, 390, dan 2.143.
Selain dengan rumus
slovin, penentuan ukuran sampel dapat dilakukan dengan menggunakan tabel Isaac &
Michael. Dengan melihat tabel tersebut, misalkan kita memiliki populasi sebesar
10.000 dengan memilih taraf kesalahan sebesar 1 %, banyak sampelnya adalah 622.
Apabila ditetapkan taraf kesalahan sebesar 5 %
banyak sampelnya adalah 336. Selengkapnya perhatikan tabel penentuan
ukuran sampel berikut.
TABEL 4.1 ISAAC AND MICHAEL
TENTANG PENENTUAN UKURAN SAMPEL
DENGAN TARAF KESALAHAN 1 %, 5 %, dan 10 %.
Apabila kita amati tabel di atas,
untuk ukuran-ukuran populasi yang tidak terdapat dalam tabel, seperti N = 102,
atau 243, atau yang tidak terdapat dalam tabel, tidak dapat kita tentukan
ukuran sampelnya. Hal ini yang menjadi kekurangan dari penentuan sampel dengan
tabel Isaac & Michael. Oleh karena itu, peneliti dapat menggunakan cara
penentuan sampel yang lain atau menghitung sendiri dengan rumus Isaac &
Michael yang tidak diuraikan dalam bab ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hamdi, A. S & Bahruddin, E. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi Dalam Bidang Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.
Sugiyono.2012.
Metode Penelitian kuantitatif,
kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.
2010. Statistika Untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Menghitung Jumlah Sampel Menggunakan Rumus Lemeshow Dengan Excel
ReplyDeleteCounting Number of Samples Using Lemeshow Formulas With Excel
Klik (Click) Link
https://bit.ly/Lemeshow